Antusiasme Mahasiswa UKSW Hadiri Seminar Bawaslu Goes To Campus
|
Salatiga, Badan Pengawas Pemilihan Umum Kota Salatiga - Setelah beberapa pekan yang lalu melakukan pertemuan dengan pihak Fiskom UKSW terkait koordinasi kegiatan Bawaslu Goes To Campus, pada hari kamis tanggal 5 maret 2020 dimulai pukul 09.00 WIB, Bawaslu Kota Salatiga menyelenggarakan kegiatan sosialisasi yang bertajuk Bawaslu Goes To Campus yang bertempat di Gedung E126 UKSW Salatiga.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 100 mahasiswa yang terdiri dari mahasiswa Fiskom dan FTI UKSW, selaku narasumber dalam kegiatan tersebut adalah Ketua Bawaslu Salatiga, Agung Ari Mursito dan penanggap materi Dr. Ir. Sri Suwartiningsih, M.Si.selaku salah satu akademisi di UKSW.
Dalam pandangannya, Agung menyampaikan bahwa Bawaslu Salatiga telah menjalin kerjasama dengan FISKOM UKSW sejak penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017 dimana pada penyelenggaraan tersebut diikuti oleh 2 (dua) pasang calon yaitu pasangan YARIS (Yulianto – haris) dan pasangan RUDAl (Agus Rudiyanto – Dance Ishak Palit), ia juga menambahkan bahwa kegiatan Bawaslu Goes To Campus ini adalah salah satu bentuk upaya Bawaslu dalam mensosialisasikan kinerja Lembaga sekaligus upaya untuk memberikan edukasi masyarakat dibidang Pemilu, khususnya pendidikan politik bagi mahasiswa.
“Fiskom UKSW sudah menjadi mitra kami (Bawaslu Salatiga) dalam bekerjasama mengawal dan mengikuti dinamika politik dan suksesi kepemimpinan khususnya di Kota Salatiga, sejak Pilkada 2017 kami sudah menjalin bekerjasama. Sosialisasi demi sosialisasi telah kami selenggarakan dari satu segmen ke segmen yang lain yang merupakan bagian dari upaya mengajak partisipasi masyarakat. Seiring tidak diselenggarakannya Pilkada di Salatiga pada tahun 2020, salah satunya berupa kegiatan Bawaslu Goes To Campus, harapannya dengan kegiatan ini selain untuk mengedukasi , juga sebagai perwujudan dari amanah Undang-undang yang mewajibkan Lembaga Penyelenggara Pemilu dalam hal ini Bawaslu untuk melakukan tindakan pencegahan dalam bentuk sosialisasi, munculnya kesadaran masyarakat untuk ikut ambil bagian dalam hal mengawasi khususnya mahasiswa UKSW serta melek demokrasi tentunya dengan mengedepankan demokrasi yang bermartabat dengan tidak berpolitik uang, tidak menyebarkan hoax dan sara” papar pria yang akrab disapa Agung tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Sri Suwartiningsih selaku penaggap materi memberikan apresiasi kepada Bawaslu atas kinerjanya selama penyelenggaraan Pemilu 2019, menurutnya Bawaslu seperti hati yang kuat “Bawaslu seperti hati yang kuat, benar tidak dipuji , salah jadi bahan bully-an” ujar Sri
Sri berharap agar kelak jika ada salah satu alumni yang ingin terjun kedunia politik baik untuk nyaleg maupun mencalonkan diri menjadi kepala daerah itu bukan hanya bermodalkan materi saja “Jika kalian (audience mahasiswa) ingin berpolitik praktis, harus benar – benar kompeten dan mumpuni baik dari segi ilmu pengetahuan maupun pengalaman organisasi, track record di lingkungan social juga penting, ditambah Pendidikan formal guna menambah nilai jual dan trust yang tinggi dikalangan masyarakat luas” tutup Sri Suwartingisih
Antusiasme mahasiswa dalam kegiatan ini cukup tinggi, banyak mahasiswa mengajukan pertanyaan kepada Agung dan Sri terkait gambaran dan rekam jejak perjalanan demokrasi di Indonesia, mulai dari maraknya praktik-praktik pelanggaran pemilu.Tidak sedikit pula mahasiswa yang menyampaikan ide,gagasan dan kritik yang konstruktif untuk pemilu kedepan yang lebih baik.
Salah satu pertanyaan muncul dari mahasiswi Angkatan 2017 Progdi Sosiologi Fiskom UKSW, Nanda Wahyuningrum, ia menanyakan perihal statement Jokowi, yang menganggap demokrasi kita (Indonesia) sudah kebablasan.
Menanggapi pertanyaan tersebut Agung menegaskan bahwa “ Demokrasi Kebablasan artinya sudah pernah sampai ke titik terjauh tidak mendapat legitimasi teoretis dan faktual. Demokrasi kita mundur salah satunya karena maraknya money politik, penyebaran hoax dan kampanye berbau SARA hanya untuk memperebutkan tahta ataupun tujuan tertentu lainnya yang dilakukan oleh orang tertentu, hal tersebutlah yang menciderai demokrasi kita, sehingga Presiden RI menganggap kebablasan” kata ayah 2 anak tersebut.
Kegiatan Bawaslu Goes To Campus ditutup dengan foto bersama dengan mahasiswa peserta sosialisasi dan perwakilan dosen akademisi Fiskom UKSW.
Tag
Berita