Lompat ke isi utama

Berita

Bawaslu Salatiga Resmikan Kampung Pengawasan Ploso

Setelah melakukan sosialiasasi demi sosialiasi pada perangkat desa RW 06 Ploso, Randuacir seperti karang taruna, sarasehan bapak-bapak, dasawisma ibu-ibu serta pertemuan-pertemuan desa lainnya, Rabu, (16/11) Bawaslu Salatiga resmi melakukan launching kampung pengawasan partisipatif. Sebelum dilakukan pengembangan terhadap kampung pengawasan ploso RW 06, Bawaslu telah melakukan penelitian terhadap RW 06 Ploso dengan indicator-indikator seperti terdapatnya anggota legislative dari RW 6 Ploso sebanyak 3 orang yang duduk di kursi DPRD Salatiga. Selain itu letak dusun poloso yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Semarang serta adanya seruan warga RW 06 Ploso untuk mewujudkan pemilu damai saat Pemilu 2019 berlangsung. Launching kampung pengawasan RW 06 ploso sendiri dilaksanakan di Percik Salatiga dengan dihadiri oleh camat kecamatan argomulyo, Agus Wibowo, perwakilan lurah kelurahan randuacir serta perwakilan perangkat desa RW 06 Ploso. Dalam launching kampung pengawasan RW 06 Ploso, camat argomulyo menyampaikan beberapa materi yang berkaitan dengan data kependudukan Argomulyo tak luput RW 06 Ploso. Agus juga berharap dengan ditunjukknya kampung ploso sebagai kampung pengawasan, nantinya dapat membantu tugas Bawaslu dalam melakukan pengawasan. “Semangatnya dengan ditunjuknya kampung ploso sebagai Kampung Pengawasan diharapkan warga RW 06 Ploso turut serta aktif sebagai pengawas partisipatif memantau dan mengawal jalannya Pemilu dan Pemilihan 2024 agar berjalan dengan lancar dan meminimalisir terjadinya pelanggaran” tutur Agus. Jika dijumlah kini di Salatiga terdapat 4 Kampung Pengawasan yang terdiri dari Kampung Wiroyudan, Pulutan, Pancuran dan terbaru Ploso. Sedangkan untuk kampung anti politik uang sendiri terdiri dari 3 kampung yakni Gamol, Ngronggo dan Kemiri. Penunjukkan kampung pengawasan ploso dimulai dengan melakukan kegiatan sosialisasi di desa Ploso, dalam hal ini yaitu melibatkan Karang Taruna, RT, perangkat desa, serta ibu-ibu dasawisma.  Adapun hal yang melatarbelakangi Bawaslu Kota Salatiga menunjuk desa Ploso sebagai kampung pengawasan ialah karena desa Ploso berada di perbatasan Kota Salatiga dengan Kabupaten Semarang.  Selain itu, juga karena terdapatnya 3 (tiga) wakil rakyat dari desa Ploso yang menduduki jabatan di DPRD Kota Salatiga, serta adanya seruan Pemilu damai. Semoga dengan kampung pengawasan dan kampung anti politik uang yang telah dibentuk dapat mengawal demokrasi serta turut serta menjadi pengawas partisipatif mengawal jalannya Pemilu dan Pemilihan 2024 agar berjalan lancar, sukses serta luberjurdil.  Sehingga dapat membawa dampak positif menuju iklim Demokrasi di Indonesia yang lebih baik.
Tag
Berita