Lompat ke isi utama

Berita

Mahmud Himbau Generasi Muda Tolak Politik Uang

SALATIGA- Seorang pria mengenakan kemeja lengan panjang berwarna putih dengan celana berwarna hitam tampak bersemangat menyampaikan sambutan di acara Launching Kampung Anti Politik Uang yang diselenggarakan oleh Badan pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Salatiga, Selasa (12/11/2019) siang. Pria itu yakni Arif Mahmud, menyampaikan rasa terimakasih karena Kampung Gamol sudah dipilih menjadi Kampung Anti Politik Uang, dia juga sangat mendukung kegiatan tersebut. Usai menyampaikan sambutan, Mahmud begitu dia akrab disapa mengungkapkan bahwa dirinya sudah menghimbau warga Gamol khususnya generasi muda untuk menghindari budaya politik uang. Dengan adanya sosialisasi dan gerakan anti politik uang dari Bawaslu dia berharap kedepannya warga Gamol bisa menghapus politik uang. “Harapan saya dengan adanya Lauching Kampung Anti politik Uang, Kampung Gamol bisa menerapkan politik tanpa menggunakan uang pada pemilu yang akan datang. Saya juga menghimbau kepada generasi muda khususnya untuk menghindari politik uang yang selama ini sudah membudaya, sehingga pada pemilu yang akan datang politik uang bisa dihapus di kampung kami,” tegas ketua RW 06 Kampung Gamol, Kecandran, Sidomukti, Salatiga itu. [caption id="attachment_592" align="alignleft" width="696"] Peserta Launching Kampung Anti Politik Uang[/caption] Lurah Kecandran Hari Bejono yang juga hadir di acara launching tersebut mengungkapkan bahwa pihaknya sangat mendukung langkah Bawaslu dalam mengajak masyarakat untuk menolak politik uang. Dicanangkannya kampung anti politik uang ini dinilainya berat, Bawaslu harus bisa menyadarkan masyarakat akan bahaya politik sehingga mampu mewujudkan proses demokrasi yang bersih. "Kami tidak lupa memberikan apresiasi Bawaslu Salatiga yang telah memilih Gamol satu diantara tiga kampung anti politik uang. Masyarakat Gamol khususnya harus bisa bangga dengan dipilihnya menjadi kampung anti politik uang serta bisa menelurkan kader-kader terbaik dalam Pemilu mendatang," katanya dalam sambutan. Ahmad Dhomiri satu diantara tiga komisioner Bawaslu Kota Salatiga menambahkan, Bawaslu berharap upaya ini menjadi bekal untuk masyarakat Salatiga, khususnya Kampung Gamol, Grogol dan Kemiri bisa mempraktikan apa yang sudah disosialisasikan. Selain pembinaan dan sosialisasi tentang anti politik uang Bawaslu juga menyampaikan tentang larangan penggunaan isu sara, berita bohong, dan ujaran kebencian agar masyarakat mengerti hal-hal tersebut bisa mencederai demokrasi bangsa. “Ini lah yang kita upayakan agar kedepan tidak terjadi pelanggaran-pelanggaran yang mencederai demokrasi bangsa. Bawaslu tentu berharap kedaulatan tetap ditangan rakyat dengan tidak menggunakan praktik-praktik pelanggaran yang dideklarasikan Kampung Anti Politik Uang,” jelasnya. Deklarasi yang dipimpin Yesaya Tiluata dengan membacakan kata deklarasi yang diikuti para tamu undangan. Dalam deklarasi tersebut berisi, Pertama, menjungjung tinggi Pancasila, UUD 45, Bhinneka Tunggal Ika dan menjaga keutuhan NKRI. Kedua, siap menciptakan kampung anti politik uang. Ketiga, tidak menggunakan politik uang, menyebabkan fitnah, berita bohong dan menggunakan isu sara. Keempat, tunduk dan patuh terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Tag
Berita