Strategi Alternatif Masyarakat Marginal
|
SALATIGA, Badan Pengawas Pemilihan Umum Salatiga – Dalam rangka meningkatkan pemahaman dan pendidikan Partisipasi melalui Pojok Pengawasan pada masa non tahapan pemilu, Bawaslu Kota Salatiga mengikuti secara daring kegiatan Literasi Pojok Pengawasan Vol.4 dengan Tema “Pengawasan Pemilu Inklusif; Strategi Advokasi dan Afirmasi Kelompok Rentan dan Masyarakat Marginal” Senin (4/8) pukul 10.00 WIB.
Giat yang diinisiasi oleh Bawaslu Provinsi Jawa Tengah ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman dan komitmen pengawas pemilu dalam mewujudkan pemilu yang inklusif dan adil bagi semua lapisan masyarakat. Dalam forum ini, dibahas berbagai tantangan dan strategi yang diperlukan dalam mengadvokasi hak-hak politik kelompok rentan seperti penyandang disabilitas, lansia, perempuan, masyarakat adat, hingga kelompok minoritas lainnya. Mendatangkan narasumber dari Bawaslu NTT dan Bawaslu Kab Blora yang masih kental dengan masyarakat adatnya.
Dalam forum tersebut ketua Bawaslu Jawa Tengah Muhammad Amin mengungkapkan “ada hal yang menarik betul tentang kelompok rentan dan Masyarakat marginal di NTT mereka berpulau yang tentunya tantangannya berbeda dengan Masyarakat yang di Jawa Tengah kelompok-kelompok adat yang memang butuh pendekatan yang luar biasa”, tuturnya
Melalui forum ini, Bawaslu Salatiga berkomitmen untuk terus memperkuat pendekatan afirmatif dalam pengawasan pemilu, termasuk dengan menjalin sinergi bersama komunitas lokal guna memastikan tidak ada warga negara yang terpinggirkan dalam proses demokrasi.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan Bawaslu untuk membangun pengawasan partisipatif yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat serta mendorong pemilu yang lebih setara, adil, dan inklusif.