Lompat ke isi utama

Berita

SMA Kristen 1 Salatiga Terima Sosialisasi Pendidikan Politik Pemilih Pemula Dari Bawaslu Salatiga

Salatiga, Badan Pengawas Pemilihan Umum Kota Salatiga  - Bawaslu Salatiga kembali menggelar sosialisasi pendidikan politik untuk pemilih pemula, kali ini yang menjadi sasaran ialah siswa siswi SMA Kristen Salatiga. Acara yang berlangsung di Gor Alumni SMA Kristen 1 Salatiga ini dibuka oleh kepala sekolah SMA Kristen 1 Salatiga, Dra.Kriswinarti Dalam sambutannya, Kriswinarti mengucapkan terimakasih atas kerjasama yang telah terjalin antara Bawaslu Salatiga dengan SMA Kristen 1 Salatiga, ia berharap kerjasama seperti ini (sosialisasi pendidikan politik pemilih pemula) akan terus berlanjut kedepan. “Terimakasih Bawaslu Salatiga atas kerjasama yang telah terjalin melalui kegiatan ini, acara ini tentunya selain untuk meningkatkan mutu pemillih pemula dalam menggunakan hak pilihnya di pemilu yang akan datang yang saat ini duduk di kelas 10-11 SMA, tentu juga untuk menyadarkan para pemilih pemula khususnya siswa-siswa SMA Kristen 1 Salatiga agar lebih melek politik dan bijak dalam menggunakan media sosial di era milenial ini” tutur kepala sekolah SMA Kiristen 1 Salatiga tersebut Bawaslu Salatiga melalui komisionernya yakni Ahmad Dhomiri yang menjadi narasumber pada kegiatan tersebut, menyampaikan beberapa poin-poin penting yang harus diperhatikan oleh muda mudi kaum milenial sebagai pemilih pemula di pemilu yang akan datang, adapun poin - poin tersebut ialah pesan untuk mencegah hoax dan penyebaran isu sara serta menolak praktik politik uang. “Sebagai pemilih pemula kalian (audience siswa -siswi SMA Kristen 1 Salatiga) yang kini hidup di era milenial, dimana teknologi sangat pesat perkembangannya apalagi penyebaran berita melalui medsos sangatlah cepat  , bijaklah dalam menggunakan media sosial, cermat dalam menanggapi berita dan cegah penyebaran berita hoax yang tidak jelas kebenarnnya, dan hindari praktik politik uang, jika kalian mendapati hal – hal tersebut jangan takut untuk segera melaporkan ke pihak berwenang”ujar Dhomiri Dhomiri juga menambahkan pentingnya kehadiran dan partisipasi pemilih pemula, menurutnya pemilih pemula adalah elemen penting untuk demokrasi masa depan “pemilih pemula merupakan elemen penting dalam kerangka pengawasan pemilu partisipatif yang akan ikut berperan dalam menentukan kualitas kehidupan demokrasi kedepan, hal itu bisa dicanangkan sejak dini mulai dari kelompok milenial seperti anak anak SMUKI (singkatan dari SMA Kristen 1 Salatiga) ini” ujar pria alumni IAIN Salatiga ini Dalam kesempatan yang sama anggota Bawaslu Salatiga lainnya, Yesaya Tiluata juga memberikan materi terkait sejarah demokrasi di Indonesia. Menurutnya hal ini juga tidak kalah pentingnya mengingat para pemilih pemula di era milenial mayoritas adalah pemuda, sehingga jangan sampai terlena oleh perkembangan jaman, sehingga kurang memperhatikan sejarah demokrasi di Indonesia. “Pemilu di Indonesia telah diadakan sebanyak 12 kali yaitu pada tahun 1955, 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, 1997, 1999, 2004, 2009, 2014, dan 2019, pemilu sendiri harus diselanggarakan berdasarkan pada asas LUBER yang merupakan singkatan dari "Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia". Asas Luber sendiri  sudah ada sejak zaman Orde Baru yang saat ini juga berkembang menjadi LUBERJURDIL (Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur dan Adil) dan masih banyak lagi pelajaran sejarah demokrasi di Indonesia yang perlu dipelajari oleh kaum milenial sebagai pemilih pemula, selain meningkatkan kualitas pemilih pemula, tentunya juga untuk memacu pemuda untuk kritis terhadap perkembangan demokrasi di Indonesia, sehingga rasa nasionalisme kepedulian  kepada bangsa Indonesia tersirat melalui pengetahuan akan sejarah demokrasi di Indonesia” tutup Yesaya Bawaslu Salatiga sendiri akan melakukan beberapa sosialisasi dengan berbagai kalangan masyarakat Kota Salatiga di tahun 2020, seiring tidak adanya Pilkada 2020 di Kota Salatiga , terdekat Bawaslu Salatiga akan menyambangi kampus UKSW untuk melakukan sosialisasi goes to campus.
Tag
Berita